02179     2200253   4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100082001300118084001900131100001400150245007000164250001100234260004000245300002200285650002000307700001400327700001600341850002300357520151900380990002601899INLIS00000000001382120220908101048  a0010-0819000013ta220908                           0        a9786029474039  a899.2213  a899.2213 TER b0 aTere Liye1 aBerjuta Rasanya /cTere Liye; Editor Andriyati; Cover Mano Wolfie  aCet. 1  aJakarta :bMahaka Publishing,c2012  a205 hlm. ;c20 cm  aFIKSI INDONESIA0 aAndriyati0 aMano Wolfie  aPerpusdakotakediri  aUntuk kita, yang terlalu malu walau sekadar menyapanya, terlanjur bersemu merah, dada berdegup lebih kencang, keringat dingin di jemari, bahkan sebelum sungguhan berpapasan.

Untuk kita, yang merasa tidak cantik, tidak tampan, selalu merasa keliru mematut warna baju dan pilihan celana, jauh dari kemungkinan menggapai cita-cita perasaan.
Untuk kita, yang hanya berani menulis kata-kata dalam buku harian, memendam perasaan lewat puisi-puisi, dan berharap esok lusa dia akan sempat membacanya.

Semoga datanglah pemahaman baik itu. Bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan adalah spesial. Sama spesialnya dengan milik kita, tidak peduli sesederhana apapun itu, sepanjang dibungkus dengan pemahaman-pemahaman baik."

Selamat membaca cerita-cerita Berjuta Rasanya.

+++++

Kalian akan merasakan remuk seketika tepat di dada saat membaca buku ini. -- Fatimah Ratna Wijayanthi, Karyawan

Cinta adalah sekumpulan paradoks yang membingungkan. Maka meskipun menyakitkan, cinta tetaplah membahagiakan. Bacaan yang tepat, bagi mereka yang ingin mengeja makna cinta, patah, dan hati. -- Galih Hidayatullah, Mahasiswa

Saya bahkan sampai 5 kali membacanya tanpa bosan. Sebuah karya yang patut dinikmati lagi, lagi, dan lagi. -- Sulistyowati, Ibu Rumah Tangga

Saya memang menyelesaikan membaca novelnya dalam waktu singkat. Tetapi setelah saya baca, membutuhkan waktu yang lama sekali merenungkan isi ceritanya. -- Rian Mantasa SP, Mahasiswa

Buku galau, yang mengobati galau. --Hanif Khoiriyah, Mahasiswi  a041851/PU-KDR/HD/2019