02836 2200469 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001000122084001600132100003800148245012800186250001400314300003800328650001500366700002700381700003100408700003300439700004300472700004000515700004200555700003900597700003300636700004100669700004400710700003200754700003700786700003900823700003700862700003800899700003300937504001900970520118000989264005702169336002102226337003002247338002302277856004102300990002502341INLIS00000000002229720250307083933 a0010-0325000021ta250307 g 0 ind  a978-602-1207-99-0 a297.6 a297.6 RID f0 aRidhwan Qoyyum Sa’idePengarang1 aFikih Kebangsaan :bMerajut Kebersamaan Di Tengah Kebhinekaan /cKH. Ridhwan Qoyyum Sa’id, dkk ; Editor, Ahmad Muntaha AM aCetakan 1 axvi + 100 Halaman ;c21 x 14,5 cm 4aILMU FIQIH0 aZahro WardiePengarang0 aK. Saiful AnwarePengarang0 aK. Thohari MuslimePengarang0 aAgus HM. Adibussholeh AnwarePengarang0 aAgus HM. Sa’id RidhwanePengarang0 aAgus H. Aris Alwan SubadarePengarang0 aAgus Arif Ridhwan AkbarePengarang0 aAgus M. Hamim HR.ePengarang0 aAgus Abdurrahman KafabihiePengarang0 aAgus M. Syarif Hakim An’imePengarang0 aUst. Najib GhaniePengarang0 aUst. Ahmad Muntaha AMePengarang0 aUst. M. Mubassyarum BihePengarang0 aUst. M. Khotibul UmamePengarang0 aUst. Ali Zainal AbidinePengarang0 aAhmad Muntaha AMePenyunting aHalaman 93-100 aPara intelektual alumni santri Lirboyo, yang tergabung dalam tim bahtsul masail HIMASAL (Himpunan Alumni Santri Lirboyo), berusaha meluruskan penggugatan dan pertentangan ini. Dengan buku berjudul “Fikih Kebangsaan: Merajut Kebersamaan Ditengah Kebhinekaan”, Mereka membawa tema keabsahan NKRI, terminologi Amr Ma’ruf Nahi Munkar, dan isu toleransi dengan pola kajian yang rinci dan terang. Akan banyak ditemukan kutipan-kutipan panjang dari kutub mu’tabarah (kitab-kitab terpercaya) demi memperkuat tiap keputusan yang ditulis. Juga akan diungkapkan penjelasan rinci dalil-dalil yang sering digunakan para penggugat, yang ternyata salah ditafsirkan, bahkan cenderung mengungkap fakta sebaliknya. Buku ini mengantarkan anda pada pemahaman bahwa NKRI sejatinya adalah lahan dakwah yang akomodatif: sebuah jalan tengah yang justru berpegang teguh pada sunnah (ketetapan agama). Sebuah bumi yang sepatutnya kita cintai, hingga pada akhirnya muncul kehidupan yang damai dan penuh berkah. Yang mana, kedamaian – sebagaimana menurut Imam Fakhr al-Râzi—adalah nikmat terbesar dan media untuk menggapai maslahat dunia akhirah, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr. aKediri :bLirboyo Press dan LTN Himasal Pusat,c2018 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa Perantara 2rdacarrieraVolume aPerpustakaan Umum Daerah Kota Kediri a49139/PU-KDR/HD/2025