01626 2200265 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082000800122084001400130100003500144245005800179250001400237300003000251650001000281520088100291264004801172336002101220337003001241338002301271856004101294990002501335INLIS00000000002236920250320084006 a0010-0325000093ta250320 g f ind  a978-979-22-5966-8 a813 a813 ARS s0 aArswendo AtmowilotoePengarang1 aSenopati Pamungkas - Buku Ke 3 /cArswendo Atmowiloto aCetakan 1 a568 Halaman ;c23 x 15 cm 4aFIKSI aEyang Putri Pulangsih yang diperebutkan para ksatria lima puluh tahun lalu muncul kembali. Rebutan asmara dan siapa yang paling ksatria terungkap lewat penuturannya. Namun yang menjadi luar biasa adalah ini semua menyeret Upasara Wulung menemui dan menjemput Permaisuri Rajapatni, di depan Baginda. Upasara Wulung memenangkan panggilan asmara yang tertunda belasan tahun. Ksatria lelamang jagat di saat perang tanding yang menentukan melawan Senopati Halayudha memperlihatkan jurus Satebah Lemah, Sanyari Bumi, di mana serangan lawan dihentikan hanya dalam jarak satu jari dari tubuhnya. Puncak kehebatannya tercermin ketika memainkan jurus yang juga berasal dari Kitab Bumi, yaitu Putaran Bumi, di mana tubuhnya mampu bergerak lipat dhomas atau delapan ratus kali kecepatan bumi. Apakah ini awal keunggulan atau awal kesepian karena menjadi ksatria tanpa tanding? aJakarta :bPT Gramedia Pustaka Utama,c2010 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa Perantara 2rdacarrieraVolume aPerpustakaan Umum Daerah Kota Kediri a49217/PU-KDR/HD/2025