01436 2200229 4500001002100000005001500021035002500036008004100061082000800102084001400110100001800124245007600142250001100218260004400229300003200273650002000305850002300325520077200348990002601120990002601146990003401172INLIS00000000000374620240924091155 a0010-091500000000851240924 c d ind  a813 a813 WID t aWidi Purwanto1 aTakluknya Sang Penantang :bKumpulan Cerita Anak Islam /cWidi Purwanto aCet. 1 aJogjakarta :bMitra Bocah Muslim,c2010 a104 hlm. :bilus. ;c17,5cm 4aFiksi Indonesia aPerpusdakedirikota a"Sekarang siapa yang berani menyorakiku? Atau malah berani melawanku?" Sugeng menantang. "Akulah anak yang paling besar di kelas ini, juga jago silat!" kata Sugeng sombong sambil menepuk dadanya. Tubuh Sugeng memang paling besar dan paling tinggi dibandingkan dengan teman-teman sekelasnya. Ia sombong. Selalu menganggap remeh teman-temannya. Tidak ada yang berani menyoraki Sugeng, apalagi melawannya. Mereka malas melayani tantangan Sugeng. Mereka sebenarnya berharap ada siswa yang berani melawan Sugeng. Syukur-syukur bisa mengalahkan anak yang sok itu. Ya, mereka mengharapkan adanya sang pahlawan yang akan melawan kesombongan Sugeng. Yang mampu menghentikan kesewenang-wenangan Sugeng. Yang mampu menyadarkan Sugeng dari kelakuannya yang tidak baik selama ini. a024625/PU-KDR/PP/2011 a024626/PU-KDR/PP/2011 a015672[024627]/PU-KDR/PP/2011