01294 2200289 4500001002100000005001500021035002500036008004100061020001800102082000800120084001400128100002100142245004800163250001200211260004500223300004100268650002000309850002200329700002900351700001800380520048100398990002500879990002500904990002500929990002500954990002500979INLIS00000000000778920240703103138 a0010-071600000000065240703 g f ind  a979-407-360-1 a813 a813 TUL s aTulis Sutan Sati1 aSengsara Membawa Nikmat /cTulis Sutan Sati aCet. 20 aJakarta Timur :bPT Balai Pustaka,c2010 aviii, 206 hlm. :bilustrasi ;c21 cm 4aFIKSI INDONESIA aPerpudakedirikota0 aTim Editor Balai Pustaka0 aDenny Prabowo aMidun tidak habis pikir bagaimana mungkin Kacak - penghulu yang kaya raya, bangsawan tinggi, kemenakan raja di kampungnya - menaruh iri dan dendam kepadanya, yang hanya seorang rakyat biasa? Midun merasa tidak melakukan perbuatan yang salah, menyinggung, atau menyakiti orang lain. Ia tidak menyadari, justru kehalusan budi pekerti dan kerendahan hatinya menyebabkan ia begitu disayangi dan dibela oleh orang-orang sekampung, sehingga menerbitkan rasa cemburu dan benci Kacak. a25640/PU-KDR/PP/2015 a25639/PU-KDR/PP/2015 a25638/PU-KDR/PP/2015 a25637/PU-KDR/PP/2015 a25636/PU-KDR/PP/2015