
Judul | Emotional Detoks / dr. Agus Ali Fauzi ; Editor, Didiek P. Yuwono |
Pengarang | Agus Ali Fauzi (Pengarang) Didiek P. Yuwono (Penyunting) |
EDISI | Cetakan 1 |
Penerbitan | [s.n] : Pustaka RA, 2016 |
Deskripsi Fisik | x + 104 halaman ;21 x 15 cm |
Konten | Teks |
Media | Tanpa Perantara |
Penyimpan Media | Volume |
ISBN | 978-602-1339-13-8 |
Subjek | PSIKOLOGI DETOKS |
Abstrak | EMOSIONAL DETOKS BAGI GAYA HIDUP AMBURADUL TIDAK seperti kebanyakan orang sangka, munculnya berbagai penyakit kelas berat seperti kanker, hipertensi, diabetes, atau jantung, ternyata dipicu dan berawal dari gangguan emosi. Tiga racun emosi beracun bisa disebut di sini: kemarahan, kecemasan, dan depresif. Emosi-emosi beracun itu, secara pelahan tapi pasti akan menggerogoti kesehatan kita. Kecenderungan itu semakin diperberat dengan gaya hidup amburadul yang mewabah saat ini. Karena berawal dari emosi, penanganan medik-konvensional seringkali tidak memadai lagi. Sebab upaya "penyembuhan" tidak menyentuh "causa-penyebabnya". Kita hanya meredakan gejala. Pernah dengar ada obat untuk menangkal kemarahan-kemarahan kita? Bagaimana pula kita menghalau kecemasan-kecemasan yang muncul setiap saat dalam kehidupan sehari-hari kita. Bagaimana pula mengelola "semangat" dan "inner-energy" kita agar tetap segar sehingga menjauhkan kita dari depresif? Kuncinya adalah mengelola emosi, mencapai keseimbangan tubuh-e |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Bukan fiksi atau tidak didefinisikan |
Target Pembaca | Umum |
Lokasi Akses Online | Perpustakaan Umum Daerah Kota Kediri |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
00000048850 | 155.25 AGU e | Dapat dipinjam | Perpustakaan Umum Kota Kediri - R. Baca Umum | Tersedia |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000022303 | ||
005 | 20250310104258 | ||
007 | ta | ||
008 | 250310################g##########0#ind## | ||
020 | # | # | $a 978-602-1339-13-8 |
035 | # | # | $a 0010-0325000027 |
082 | # | # | $a 155.25 |
084 | # | # | $a 155.25 AGU e |
100 | 0 | # | $a Agus Ali Fauzi$e Pengarang |
245 | 1 | # | $a Emotional Detoks /$c dr. Agus Ali Fauzi ; Editor, Didiek P. Yuwono |
250 | # | # | $a Cetakan 1 |
264 | # | # | $a [s.n] :$b Pustaka RA,$c 2016 |
300 | # | # | $a x + 104 halaman ; $c 21 x 15 cm |
336 | # | # | $a Teks$2 rdacontent |
337 | # | # | $a Tanpa Perantara$2 rdamedia |
338 | # | # | $a Volume$2 rdacarrier |
520 | # | # | $a EMOSIONAL DETOKS BAGI GAYA HIDUP AMBURADUL TIDAK seperti kebanyakan orang sangka, munculnya berbagai penyakit kelas berat seperti kanker, hipertensi, diabetes, atau jantung, ternyata dipicu dan berawal dari gangguan emosi. Tiga racun emosi beracun bisa disebut di sini: kemarahan, kecemasan, dan depresif. Emosi-emosi beracun itu, secara pelahan tapi pasti akan menggerogoti kesehatan kita. Kecenderungan itu semakin diperberat dengan gaya hidup amburadul yang mewabah saat ini. Karena berawal dari emosi, penanganan medik-konvensional seringkali tidak memadai lagi. Sebab upaya "penyembuhan" tidak menyentuh "causa-penyebabnya". Kita hanya meredakan gejala. Pernah dengar ada obat untuk menangkal kemarahan-kemarahan kita? Bagaimana pula kita menghalau kecemasan-kecemasan yang muncul setiap saat dalam kehidupan sehari-hari kita. Bagaimana pula mengelola "semangat" dan "inner-energy" kita agar tetap segar sehingga menjauhkan kita dari depresif? Kuncinya adalah mengelola emosi, mencapai keseimbangan tubuh-emosi-pikiran. Sebab, emosi sesungguhnya tak pernah tetap, dan tak pernah diam. Karena itu ia disebut e-mosi—dari e-motion). Emosi terus berubah seiring waktu, tempat dan suasana hati. Mereka yang sukses mengelola emosi, akan sukses pula mengelola kesehatannya. Inilah inti dari paradigma; "Mencegah sakit adalah obat sesungguhnya. "Itulah inti dari emosional detoks; mengubah kemarahan, kecemasan, dan depresif menjadi energi sehat. |
650 | # | 4 | $a DETOKS |
650 | # | 4 | $a PSIKOLOGI |
700 | 0 | # | $a Didiek P. Yuwono$e Penyunting |
856 | # | # | $a Perpustakaan Umum Daerah Kota Kediri |
990 | # | # | $a 49123/PU-KDR/HD/2025 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :